Halooo pembaca blog sedunia, perkenalkan nama saya Bianca Ayu Saraswati, mahasiswa baru tahun 2014/2015 Direktoratt Diploma 3 Jurusan Manajemen Informatika Universitas Gunadarma. Tak perlu panjang lebar, disini saya
mendapatkan tugas kuliah softskill yang mengharuskan saya mengerjakan tugas
melalui blog ini. Langsung saja ya saya akan mengulas tentang “Teori Evolusi
Manajemen”. Penjelasan lengkapnya langsung dibaca dibawah ini ya,
cekidoooottt guys.....
~TEORI EVOLUSI MANAJEMEN~
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan
pesat. Tapi sampai detik inipun belum ada suatu teori yang bersifat umum
ataupun berupa kesimpulan dari pendapat-pendapat dari para ahli bagi manajemen
yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para peneliti manajemen
banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen,
yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pendapat hanya dapat
diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk
masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
1. Teori manajemen
klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda
revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai
ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi.
Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
- Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai
manager pabrik permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi produksi tenaga
kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin
diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam
arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain
sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
- Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang
menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam
hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang
diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.
Banyaknya waktu
yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain,
dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga
akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan
spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan
keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam
tugasnya.
4.
Adanya
perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung
(calculator) mekanis yang pertama, mengembangkan program-program permainan
untuk komputer, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para
pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian
keuntungan. Teori manajemen klasik juga terbagi
dalam dua pemikiran yaitu teori manajemen
ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Teori
Perilaku
Teori perilaku adalah teori yang
menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan
pemimpin pada orang-orang. Perbedaan teori manajemen klasik dan ilmiah, teori
organisasi klasik dan manajemen modern dan tradisional?
Manajemen
Klasik
1. pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. investasi terbesar adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. adanya skema pembagian keuntungan.
Manajemen Ilmiah
1. penerapan metode-metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-
masalah organisasi.
2. seperangkat mekanisme atau tngkat-tingkat untuk meningkatkan efisiensi kerja
organisasi.
3. Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen
Pendekatan kuantitatif adalah
penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model
informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil
keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear
digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber
daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis)
dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model
kuantitas pesanan ekonomi (economic
order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum;
dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan
masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi,
prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan
aliran Management Science.
Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Sekian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat bagi kalian yang membaca. Jika ada kritik dan saran, tolong cantumkan di kolom komentar dibawah ini. Terima kasih, salam blogger.