twitter
rss

Halooo semuanya, kembali lagi nih untuk membahasa topik mata kuliah yang lain, yaitu Data Mining. Kali ini penjelasan mengenai contoh penerapan data mining untuk mengolah informasi konsentrasi keahlian dengan metode clustering di Universitas Bina Darma. Ya sudah langsung saja disimak penjelasan berikut ini, check it out guys!

1.) Apa itu Data Mining?

Data Mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari database yang besar. Data Mining merupakan suatu rangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari sekumpulan data yang berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual.

Hasil gambar untuk data mining

Data Mining sebenarnya memiliki akar yang panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan (artificial intelligent), machine learning, statistik dan basis data. Beberapa teknik yang sering disebut-sebut dalam literatur Data Mining antara lain : clustering, classification, association rule mining, neural network, dan genetic algorithm.

2.) Clustering

Salah satu teknik yang dikenal dalam Data Mining yaitu clustering. Pengertian clustering keilmuan dalam Data Mining adalah pengelompokan sejumlah data atau objek ke dalam cluster (group) sehingga setiap dalam cluster tersebut akan berisi data yang semirip mungkin dan berbeda dengan objek dalam cluster yang lainnya.

Metode clustering yang paling banyak digunakan ialah metode K-Means clustering. Kelemahan utama dari metode ini adalah hasil yang sensitif terhadap pemilihan pusat cluster awal dan perhitungan solusi lokal untuk mencapai kondisi optimal. Analisis Cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujauan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis Cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang paling dekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang sama.

3.) Algoritma K-Means

K-Means mempunyai kemampuan mengelompokkan data dalam jumlah yang cukup besar dengan waktu komputasi yang relatif cepat dan efisien. Namun, K-Means mempunyai mempunyai kelemahan yang diakibatkan oleh penentuan pusat awal cluster. Hasil cluster yang terbentuk dari metode K-Means ini sangatlah tergantung pada inisiasi nilai pusat awal cluster yang diberikan.

K-Means merupakan teknik pengelompokan yang bekerja berdasarkan Partitioned Clustering. Prinsip kerja dari pengelompokan Hierarchical Clustering dilakukan secara bertahap.


Hasil gambar untuk langkah langkah metode k-means


Beberapa teknik clustering yang paling sederhana dan umum adalah klastering K-means. Secara detail teknik ini menggunakan ukuran ketidakmiripan untuk mengelompokan obyek. Ketidakmiripan dapat diterjemahkan dalam konsep jarak. Dua obyek dikatakan mirip jika jarak dua objek tersebut dekat. Semakin tinggi nilai jarak, semakin tinggi nilai ketidakmiripannya.

4.) Penerapan Clustering dengan Algoritma K-Means

Setelah melakukan proses transformasi data ke dalam bentuk data yang sesuai untuk penerapan data mining dengan teknik Clustering maka tahapan ini dapat dilakukan. Clustering merupakan proses membagi data dalam suatu himpunan ke dalam beberapa kelompok yang kesamaan datanya dalam suatu kelompok lebih besar dari pada kesamaan tersebut dengan data kelompok lainnya.

Dalam tahapan penemuan aturan clustering ini, langkah yang dilakukan adalah mengembangkan aturan yang mungkin akan menjadi informasi data mahasiswa. Dalam tahapan awal untuk menghasilkan informasi aturan clustering dari setiap data mahasiswa dihitung dengan dataset. Dalam terminologi pengolahan pola, kolom dalam matriks disebut patterns atau objects, baris disebut fatures atau attribute, dan Z disebut patterns atau data matrix. Arti kolom dan baris dalam Z bergantung pada konteks. Cluster secara umum merupakan wujud himpunan bagian dari suatu himpunan data dan metode clustering dapat diklasifikasikan berdasarkan himpunan bagian yang dihasilkan : apakah fuzzy atau crisp (hard). Metode hard clustering merupakan model yang berdasarkan pada teori himpunan klasik, yang mana suatu objek menjadi anggota atau tidak menjadi anggota secara penuh ke dalam suatu kelompok. Hard clustering membagi data ke dalam sejumlah himpunan bersamaan dengan perbedaan level keanggotaan.

5.) Proses Data Mining

Adapun metode untuk menganalisis data dalam penerapan data mining ini adalah dengan menggunakan tahapan Knowledge Discovery in Database (KDD) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu data selection, preprocessing, transformation, data mining, dan evaluation. (Kusrini, 2009:7). 

Berikut adalah tahapan Knowledge Discovery in Database (KDD) yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Hasil gambar untuk proses kdd data mining


  • Data Selection
Data yang digunakan dalam penelitian berasal dari Universitas Bina Darma Palembang yaitu data Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang tahun 2009 dan 2010, terdiri dari beberapa tabel antara lain tabel Mahasiswa, Tabel Khs, Tabel Matkul. Dari data Mahasiswa mempunyai data 697 record, Tabel Khs mempunyai 20,646 record sedangkan untuk tabel Matkul mempunyai 365 record selama 2 tahun. Dari semua atribut yang ada pada tabel Matkul dan tabel Khs terdapat 4 atribut yang akan digunakan dalam proses Knowledge Discovery in Databases (KDD). 

Atribut tersebut, yaitu :
1. kd_matkul merupakan atribut yang terdapat pada tabel khs yang berperan sebagai primary key dalam menghubungkan tabel khs dan tabel matkul.
2. nilai merupakan atribut yang terdapat pada tabel khs yang berisi mengenai nilai mahasiswa.
3. kd matkul merupakan atribut yang terdapat pada tabel matkul yang akan dihubungkan dengan tabel khs.
4. matkul merupakan atribut yang terdapat pada tabel matkul yang berisikan matakuliah yang diambil oleh para mahasiswa.

  • Prepocessing
Pada tahapan preprocessing ini akan dilakukan proses integrasi data untuk menghubungkan tabel khs dan tabel matkul, selanjutnya dilakukan proses data cleaning untuk menghasilkan dataset yang bersih, sehingga dapat digunakan dalam tahap berikutnya yaitu mining dengan tujuan untuk melihat prediksi pemilihan konsentrasi jurusan terhadap mahasiswa teknik informatika Bina Darma Palembang. Berikut langkah-langkah yang dimaksud diatas :

a. Data Cleaning 
Data Cleaning, tahap pembersihan data merupakan tahap awal dari proses KDD. Seluruh atribut yang ada pada dataset di atas selanjutnya akan diseleksi untuk mendapatkan atribut-atribut yang berisi nilai yang relavan. Tidak redundant dan tidak missing value, di mana syarat tersebut merupakan syarat awal yang harus dikerjakan dalam data mining sehingga akan diperoleh dataset yang bersih untuk digunakan pada tahap mining data. Data dikatakan missing value bila atribut-atribut dalam dataset tidak berisi nilai atau kosong, sedangkan data dikatakan redundant jika dalam satu dataset yang sama terdapat lebih dari satu record yang berisi nilai yang sama.

Dataset Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang, pada tahap ini akan diseleksi dari data yang mengandung missing value dan data dengan nilai yang redundant. Databases Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang terdapat 697 record dengan item sebanyak 4 item, dan tidak ditemukan data dengan missing value dan tidak terdapat nilai yang sama dalam satu record. Sehingga dataset mahasiswa dapat digunakan untuk tahap selanjutnya.

Tahap selanjutnya adalah tahap seleksi data yang berasal dari atribut yang relavan. Tahapan ini sangat penting dilakukan sebelum proses data mining, karena seleksi data yang berarti atribut-atributnya relavan yang ditentukan oleh output/keluaran yang dihasilkan. Dalam tugas akhir ini hasil yang ingin dicapai adalah mengetahui indikator yang dilihat adalah nama_mahasiswa, mata_kuliah, khs. Berikut ini disajikan contoh data hasil proses seleksi data.

b. Integrasi Data
Integrasi data, tahap integrasi data adalah tahap penggabungan data dari berbagai sumber. Dataset mahasiswa teknik informatika Universitas Bina Darma Palembang ini berasal dari satu sumber, dan dari data yang sudah dapat digunakan untuk teknik clustering, yaitu tabel Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang.

  • Transformation
Tahap transformation data, yaitu ini dapat diubah menjadi bentuk yang sesuai untuk dimining. Karena pada penelitian ini hanya dilakukan uji coba secara teoritis. Maka data yang telah dicleaning akan di transformasi menjadi data yang siap diminingkan. Pada tahapan penelitian ini ditambahkan atribut baru yaitu atribut skor untuk menentukan banyaknya mahasiswa yang mengambil konsentrasi keahlian sebagai dataset.

  • Interpretation
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan sudah diuraikan dalam penerapan data mining dari data mahasiswa teknik informatika di Universitas Bina Darma Palembang , maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan data mining dengan teknik clustering dan algoritma K-Means yang dilakukan menghasilkan sebuah informasi mengenai data mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk menentukan konsentrasi keahlian.
2. Dalam penerapan data mining ini dapat memberikan informasi konsentrasi keahlian mana yang paling banyak yang diambil oleh mahasiswa, dan dapat menjadi suatu keputusan atau pertimbangan agar Universitas Bina Darma lebih baik lagi untuk ke depannya.
3. Semakin kecil batasan nilai dari data mahasiswa yang mengambil keputusan dalam menentukan konsentrasi keahlian yang ditentukan maka semakin sedikit pula pola/aturan yang dapat dihasilkan dan waktu yang diperlukan lebih sedikit.
4. Perhitungan yang dilakukan secara teoritis dan aplikatif menghasilkan nilai dari data mahasiswa yang mengambil keputusan dalam menentukan konsentrasi keahlian yang ditentukan.
5. Waktu yang diperlukan untuk pemprosesan tergantung pada spesifikasi komputer, jumlah mahasiswa yang diolah dan jumlah item yang terlibat sehingga perumusan yang tepat untuk perhitungan waktu belum dapat ditentukan.


Sekian penulisan saya kali ini, semoga bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Mohon maaf bila ada kesalahan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.


With love,



Bianca Ayu Saraswati








Sumber:
http://eprints.binadarma.ac.id/244/1/PENERAPAN%20DATA%20MINING%20UNTUK%20MENGOLAH%20INFORMASI%20KONSENTRASI.pdf

Halooo teman-teman yang lihat blog ini:)
Kali ini saya pengen share tentang budaya kerja di salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, perusahaan apakah itu? Yaitu perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Jadiii, bagi kalian yang belum tau dan pengen tau seperti apa sih budaya kerja di perusahaan tersebut, langsung baca aja nih tulisan saya di bawah. Jangan lupa tinggalkan komentar positif ya, guys, thank u:)







Hasil gambar untuk pt indocement




PROFIL PERUSAHAAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK


Dikenal saat ini dengan merek kenamaan “Tiga Roda” dan merek baru “Rajawali”, sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Perseroan” atau “Indocement”) diawali pada 1975 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang pertama di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pada Agustus 1975, pabrik yang didirikan PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE) dan memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan 500.000 ton ini mulai beroperasi.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun setelah beroperasinya pabrik pertama, Perseroan membangun tujuh pabrik tambahan sehingga kapasitas produksi terpasangnya meningkat menjadi sebesar 7,7 juta ton per tahun.

Peningkatan tersebut turut membantu penyediaan pasokan semen bagi pembangunan di Indonesia yang semula merupakan negara importir semen, berubah menjadi Negara yang mampu mengekspor semen.

Kedelapan pabrik tersebut dikelola dan dioperasikan oleh enam perusahaan berbeda, yaitu:
1. PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE);
2. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE);
3. PT Perkasa Indah Indonesia Cement PutihEnterprise (PIICPE);
4. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE);
5. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE);
6. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise.

Kedelapan pabrik yang dikelola keenam perusahaan ini terletak di Kompleks Pabrik Citeureup dan memroduksi semen Portland, kecuali pabrik PIICPE yang memroduksi semen putih dan semen sumur minyak (OWC).



Hasil gambar untuk pt indocement



VISI & MISI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK


VISI

Pemain terkemuka dalam bisnis semen dan beton siap-pakai, pemimpin pasar di Jawa, pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan pasir untuk bisnis beton siap-pakai secara mandiri.

MISI

Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan.

MOTO

Turut membangun kehidupan bermutu.



Hasil gambar untuk pt indocement



BUDAYA KERJA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK


Sumber daya manusia sangatlah penting dan memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan Indocement. Indocement meyakini bahwa dibutuhkan karyawan yang berkompeten untuk meningkatkan daya saing. Untuk mencapainya, Indocement senantiasa memberikan perhatian yang besar kepada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya secara efektif sejalan dengan misi Perseroan.

Sebagai bagian dari HeidelbergCement Group yang berskala global, Indocement dituntut untuk memenuhi standar internasional yang diterapkan di seluruh operasional HeidelbergCement Group. Hal ini termasuk kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia Indocement sebagai aset Perseroan yang paling penting. Indocement selalu memberikan penekanan yang kuat terhadap pengelolaan, pengembangan dan kesejahteraan sumber daya manusia. Untuk mencapainya, Indocement menerapkan sistem manajemen sumber daya manusia yang komprehensif meliputi:

Budaya Perusahaan
1. Merancang dan mengembangkan sikap dan tingkah laku karyawan terhadap pekerjaan, pelanggan, bawahan, rekan kerja dan atasan.
2. Menciptakan lingkungan kerja dan hubungan antar karyawan yang baik untuk mendorong terciptanya kondisi kerja yang kreatif, teamwork dan produktivitas.

Kerangka Etika Kerja
Etika kerja Indocement merupakan serangkaian nilai, tingkah laku moral, dan kebiasaan, tanpa adanya prinsip diskriminasi seperti misalnya jenis kelamin, ras, agama, dan sebagainya, yang patut dimiliki oleh semua karyawan dan tercermin dalam sikap dan profesionalisme kerja yang menghasilkan nilai tambah terhadap perusahaan dan para stakeholders. Kerangka etika kerja Indocement dibagai atas tiga pedoman, yaitu :

1. Karyawan dan Tempat Kerja
Memberi pedoman mengenai nilai masukan (input value) sebagai nilai-nilai pokok (core value) untuk setiap karyawan, seperti Hubungan dengan Sesama Karyawan dan Atasan, Penampilan Pribadi, Pemakaian Aset Perusahaan untuk Kepentingan Pribadi, Keluhan, Pelecehan Seksual, Berbicara di depan Publik dan Permintaan Informasi, Keselamatan dan Keamanan, Kerapihan dan Tempat Kerja Bebas Narkoba dan Minuman Keras.
2. Terhadap Pihak Luar
Citra perusahaan kita tergantung bagaimana kita dapat mengembangkan persepsi positif dengan memperlihatkan sikap yang baik dan profesional. Pedoman ini menjabarkan cara-cara berinteraksi dengan Pelanggan, Mitra Usaha, Masyarakat dan Pesaing.
3. Benturan Kepentingan
Dalam menjalankan tugas dan berinteraksi dengan sesama karyawan, pelanggan, masyarakat, mitra usaha maupun pesaing, terdapat kemungkinan dimana kita menghadapi keadaan dan situasi yang dapat mengarah pada benturan antara kepentingan pribadi dan kepentingan Perusahaan.

Pedoman memberi beberapa contoh seperti: Hadiah dan Jamuan, Pekerjaan dan Kegiatan di Luar Kerja, Kegiatan Usaha dan Kepentingan Finansial, Nepotisme dan Hubungan Keluarga yang Bekerja dan Informasi Orang Dalam. Lingkup kebijakan ini diperluas bukan hanya untuk karyawan tetapi juga anggota keluarganya atau kelompokkelompok di mana karyawan juga mempunyai kepentingan. Jika karyawan ragu-ragu, dapat berkonsultasi dengan Manajernya atau Department Head Personalia di setiap unit operasional atau Manajer Sumber Daya Manusia di Kantor Pusat.

Perencanaan dan Perekrutan Tenaga Kerja
1. Memperkirakan kebutuhan jabatan dan keterampilan tertentu serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tenaga kerja di masa depan.
2. Mencari dan mempekerjakan individu yang kompeten dan berkualifikasi untuk mengisi kekurangan tenaga kerja.

Analisis Jabatan dan Tingkatan
1. Mengevaluasi nilai relatif dan tingkat kepentingan posisi jabatan.
2. Menyusun peringkat nilai dan kepentingan pekerjaan dengan menggunakan teknik kuantitatif sebagai masukan dalam penentuan kompensasi dan penghargaan karyawan.

Evaluasi Kompetensi dan Perencanaan Jenjang Karir
1. Mengevaluasi pengetahuan, keterampilan dan potensi karyawan.
2. Mengidentifikasi individu yang berpotensi tinggi dan jabatan strategis, dan menyusun jenjang karir untuk memastikan persiapan yang dibutuhkan dan kemudian menempatkan karyawan berpotensi dalam posisi tersebut.

Evaluasi Kinerja
1. Menilai kinerja, kompetensi dan potensi individu terhadap tujuan khusus yang telah disepakati.
2. Menggunakan hasil penilaian sebagai dasar untuk menentukan penghargaan dan promosi.

Pengembangan dan Pelatihan Manajemen
1. Mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh pejabat Perseroan dan seluruh karyawan agar mereka dapat meningkatkan profesionalitas dan melaksanakan pekerjaan secara efektif.
2. Menyusun dan melaksanakan program pelatihan yang terkait dengan keterampilan khusus, kepemimpinan dan manajerial serta tindak lanjut, penguatan dan aplikasinya di dalam pekerjaan.

Indocement telah lama mempraktikkan kebijakan tenaga kerja yang adil dan bertanggung jawab yang sejalan dengan cita-cita universal dari nilai ketenagakerjaan yang sepatutnya, hubungan yang baik antara tenaga kerja dengan manajemen, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan dan pendidikan untuk keamanan kerja dan pengembangan karir, keberagaman dan kesempatan yang sama diantara semua karyawan, serta remunerasi yang setara untuk pria maupun wanita.

Manfaat nyata dari hubungan baik antara karyawan dan manajemen yang telah lama terjalin di Indocement adalah bahwa Perseroan belum pernah mengalami perselisihan besar terkait masalah ketenagakerjaan yang berpotensi mengganggu pekerjaan. Hubungan kerja yang kondusif tercermin antara lain dari Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen Perseroan dan serikat pekerja Perseroan. PKB mutakhir ditandatangani pada 24 Juni 2014 untuk masa dua tahun.

Saat ini PKB yang baru masih dalam proses negosiasi antara manajemen Perseroan dengan serikat pekerja.

Per 31 Desember 2015, Perseroan mempekerjakan karyawan sebanyak 6.953 orang, turun 7,4% dibandingkan 7.510 orang di 2014. Penurunan ini disebabkan karyawan memasuki usia pensiun, penutupan batching plant dan selesainya beberapa proyek.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nah, segitu saja yang bisa saya share tentang budaya kerja di perusahaan tersebut, semoga bermanfaat ya, guys, sampai berjumpa di lain kesempatan.

Semoga informasi yang saya bagikan kali ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua ya, mohon maaf bila ada kesalahan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.


With love,



Bianca Ayu Saraswati



Follow my Social Media:
Instagram: @biancasaraswati_
Twitter: @biancaayus



REFERENSI:

Halooo everyone… apa kabar? Udah lama banget nih gak nengokin blog ini, sekalinya buka cuma buat bikin tugas doang hehe biasa lah tugas softskill, anak gundar pasti udah gak asing lagi kan sama yang namanya Softskill. By the way, kali ini saya ingin bahas mengenai Manajemen Layanan Sistem Informasi, apa sih pengertiannya? Apa aja sih metode yang digunakan? Apa aja sih kerangka kerjanya? Langsung aja yuk dibaca tulisan di bawah ini guys!

Pengertian Manajemen Layanan Sistem Informasi


ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya.


ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti TQM, Six Sigma, Business Process Management, dan CMMI). Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.


ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations architecture, arsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya.

Metode yang digunakan oleh Manajemen Layanan Sistem Informasi


  1. Total Quality Management (TQM)
    TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
  2. Six Sigma
    Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
  3. Business Process Management (BPM)
    BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
  4. Capability Maturity Model Integration (CMMI)
    CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.

Kerangka kerja (Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi


  1. Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
    ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
  2. Control Objectives for Information and Related Technology)
    COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat olehInformation Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
  3. Software Maintenance Maturity Model
  4. PRM-IT IBM’s Process Reference Model for IT
  5. Application Service Library (APL)
    Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.
  6. Business Information Service Library (BiSL)
    BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)
  7. Microsoft Operations Framework (MOF)
    Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.
  8. eSourcing Capability Model for Service Providers (Escm-sp) daneSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
    eSourcing Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :

    ~ Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup

    ~ Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan

    ~ Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.

Nah, itu adalah pengertian, metode, dan kerangka kerja dari Manajemen Layanan Sistem Informasi, guys. Kira-kira udah mengerti belum, nih? Hehe kalua belum ngerti, ngertiin sendiri aja ya :p


Semoga informasi yang saya bagikan kali ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua ya, mohon maaf bila ada kesalahan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.



With Love,




Bianca Ayu Saraswati







Follow my Social Media:
Instagram: @biancasaraswati_
Twitter: @biancaayus


Sumber: