twitter
rss


1. Audit Internal
Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. bekerja untuk perusahaan yang mereka audit, oleh karena itu tugas auditor intern adalah mengaudit manajemen perusahaan termasuk compliance audit.

2. Audit Sistem Informasi
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi, umumnya menggunakan system Elektronik Data Processing (EDP). Auditor harus memperhatikan hal-hal berikut :
·    Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan computer baik program, komunikasi, atau data dari akses yang tidak sah, modifikasi bahkan penghancuran.
·   Pengembangan program yang dilakukan atas otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen perusahaan.
·        Pemrosesan transaksi, file, laporan dan catatan computer dengan akurat dan lengkap.
·        Data file laporan yang tersimpan di computer sangat dijaga kerahasiaanya.

      3. Audit Kecurangan (Fraud)
Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan (fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensik termasuk :
·         Investigasi kriminal
·         Indikasi kecurangan dalam bisnis atau karyawan
·         Mengetahui kerugian suatu bisnis
     
      4. Audit Keuangan (Financial Statement Audit)
Berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan suatu entitas dengan tujuan memberikan pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.




Nama : Bianca Ayu Saraswati
NPM : 1B117083
Kelas : 5KA44




Sumber:

http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/jenis-jenis-audit-dan-auditor/

1.1 Apa itu Inovasi?

Inovasi adalah pembaharuan dari suatu sumber daya yang telah ada sebelumnya. Atau inovasi yaitu suatu pembaharuan dari sumber daya yang sudah ada sebelumnya, sumber daya tersebut bisa mengenai alam, energi, ekonomi, tenaga kerja, penggunaan teknologi dll.
Inovasi merupakan suatu proses pembaharuan dari berbagai sumber daya, sehingga sumber daya tersebut bisa memiliki manfaat yang lebih bagi manusia. Saat ini inovasi dipengaruhi oleh penggunaan teknologi, karena dengan menggunakan teknologi dapat mempermudah melakukan produksi berbagai produk yang baru. Inovasi sangat berkaitan dengan pembaharuan kebudayaan khususnya pada bidang penggunaan teknologi dan pada perekonomian.
Proses inovasi juga berkaitan erat dengan penemuan-penemuan baru baik itu dalam teknologi yang berupa discovery dan juga invention. Discovery dapat diartikan sebagai penemuan unsur yang baru, misalnya berupa alat-alat maupun ide yang ditemukan oleh individu atau oleh suatu kelompok. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai discovery yang telah diakui oleh masyarakat, lalu diterapkannya penemuan tersebut.

Pengertian Inovasi menurut Para Ahli

Kuniyoshi Urabe

Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon), melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.

Van de Ven, Andrew H

Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.

UU No. 18 tahun 2002

Pengertian Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

1.2 Apa itu Teknologi Informasi Modern?


Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi Modern bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, Smart TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya Smartphone). 
  • Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama disana masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seseorang dapat tanpa perlu bertemu dengan orang yang di tuju dengan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
  • Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan. Salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open source (terbuka source programnya). Moodle terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan efsiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran. Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.

1.3 Ciri-ciri Inovasi Teknologi Sistem Informasi dan perkembangannya


Berikut ini merupakan ciri-ciri dari Inovasi Teknologi Sistem Informasi:

1. Khas
Maksudnya inovasi harus memiliki ciri khas tertentu agar tidak mudah dicopy atau dimiliki oleh orang lain. Karena tanpa adanya ciri khas tertentu dalam membangun sebuah inovasi tidak dapat dikatakan sebagai inovasi yang baru.


2. Baru
Maksudnya adalah inovasi itu harus sesuatu yang baru yang belum pernah ada. Karena pengertian inovasi itu sendiri adalah berkaitan dengan sesuatu yang baru dari hasil pemikiran atau ide-ide yang baru.


3. Terencana
Maksudnya terencana adalah jika ingin melakukan suatu inovasi atau ingin membuat sesuatu yang baru kita harus merencanakan seperti halnya apa yang ingin kita buat , bagaimana cara membuatnya,dsb.


4. Memiliki Tujuan
Maksudnya adalah jika kita ingin membuat inovasi yang baru harus ada tujuan . seperti kita ingin membuat laptop tujuan laptop dibuat itu untuk berbagai macam fungsi yang paling utama sebagai media pemebelajaran.

Perkembangan teknologi sistem infomasi saat ini

Ada banyak sekali sejarah teknologi informasi yang bisa kita rujuk pada masa sebelumnya. Salah satunya misalnya adalah dengan penemuan radio, ditemukannya kamera, gambar bergerak, dan televisi. Secara umum, perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi informasi dimulai pada tahun 1994 khususnya di Indonesia, yang diikuti dengan berbagai macam perkembangan teknologi yang lain seperti internet.
Beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan teknologi di antaranya adalah ketersediaan infrastruktur. Di negara Indonesia sendiri, sejarah perkembangan teknologi informasi masih terus berjalan. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia tak bisa disamakan dengan perkembangan teknologi di negara maju seperti Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura, karena perbedaan infrastruktur, wilayah, dan lain sebagainya.
Sejak dekade 1970-an, teknologi informasi di Indonesia berkembang secara bertahap. Pada perkembangannya dibentuk Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), yang kemudian membantu membuat perkembangan teknologi informasi di Indonesia menjadi lebih terarah. Media-media teknologi informasi seperti surat kabar, radio, dan lain sebagainya telah ada pada jaman penjajahan dan terus berkembang.
A. Perkembangan Televisi
Salah satu televisi nasional, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) diresmikan pada 24 Agustus 1962. Televisi ini merupakan satu-satunya stasiun televisi pemerintah. Pada perkembangannya saluran televisi semakin banyak, baik stasiun televisi lokal ataupun nasional swasta. Bahkan saat ini pun banyak berkembang saluran televisi digital dan berlangganan yang lebih kuat dan banyak fiturnya bila dibandingkan dengan saluran televisi pada biasanya.
B. Peluncuran berbagai Satelit
Indonesia juga berhasil meluncurkan sebuah Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). Peluncuran SKSD tersebut dimulai pada tahun 1975 dan selesai 1976 dengan satelit pertama yang bernama satelit PALAPA A1 dari Kennedy Space Center, Amerika Serikat. Setelah peluncuran satelit tersebut, diluncurkan berbagai satelit yang lain seperti PALAPA A-2 (1977), PALAPA B-1 (1983), PALAPA B-2 (1984), PALAPA B-2P (1987), PALAPA B-2R (1990), PALAPA B-4 (1992), PALAPA C-1 (1996), PALAPA C-2 (1996), Indostar/Cakrawarta I (1997), Satelit TELKOM 1 (1999), GARUDA 1 (2000), TELKOM 2 (2005), INASAT-1 (2006), LAPAN-TUBSAT (2007), Indostar/Cakrawarta II (2009), dan PALAPA D (2009).



Sumber:
http://www.pengertianku.net/2016/11/pengertian-inovasi-dan-contohnya-penjelasan-secara-umum.html

1. Pengertian Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Objek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

2. Contoh Kecerdasan Buatan

'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tetapi juga mengkonstruksinya. Salah satu contoh kecerdasan buatan adalah asisten pribadi siri yang terdapat di ios dan Google now yang terdapat di android.
Siri, Google Now dan Cortana adalah semua asisten pribadi digital cerdas di berbagai platform (iOS, Android, dan Windows Mobile). Singkatnya, mereka membantu menemukan informasi yang berguna ketika Anda memintanya menggunakan suara Anda; Anda dapat mengatakan:
Di mana restoran Italia terdekat?
Apa jadwal saya hari ini?
Ingatkan saya untuk menelepon Jerry pada pukul delapan
Dan asisten akan merespons dengan mencari informasi, menyampaikan informasi dari ponsel Anda atau mengirim perintah ke aplikasi lain.
Siri adalah asisten pribadi pintar yang menolong Anda menyelesaikan segala sesuatu cukup dengan meminta. Siri memungkinkan Anda menggunakan suara Anda untuk mengirim pesan, jadwal pertemuan, melakukan panggilan telepon, dan lainnya. Tetapi Siri tidak seperti perangkat lunak pengenalan suara konvensional yang mengharuskan Anda untuk mengingat kata kunci dan menyebutkan perintah tertentu. Siri mengerti suara natural Anda.
AI penting dalam aplikasi ini, karena mereka mengumpulkan informasi tentang permintaan Anda dan menggunakan informasi tersebut untuk lebih mengenali ucapan Anda. Setelahnya, ia akan memberi Anda hasil yang disesuaikan dengan preferensi Anda.
Microsoft mengatakan bahwa Cortana “terus belajar tentang penggunanya” dan pada akhirnya akan mengembangkan kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan pengguna. Asisten pribadi virtual memproses sejumlah besar data dari berbagai sumber untuk belajar tentang pengguna dan menjadi lebih efektif dalam membantu mereka mengatur dan melacak informasi mereka.



Sumber:
https://www.pinterpandai.com/contoh-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Siri

PERBEDAAN ITIL DAN COBIT


ITIL adalah :

  • ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI).
  • Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang Office of Government Commerce(OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (best practice) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).


Sedangkan COBIT adalah :


  • COBIT (Control Objective for Information & Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk ITGovernance yg dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009)
  • COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).


Perbedaan antara ITIL dan COBIT menurut kami adalah ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (best practice) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI), sedangkan COBIT merupakan sekumpulan dokumentasibest practiceuntuk ITGovernanceyg dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalah-masalah teknis IT. Jadi perbedaannya dari segi kegunaannya.





NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
  1. BIANCA AYU SARASWATI (1B117083)
  2. DHINDA AFSARYNA AWANYS (1B117093)
  3. FRANSISKA CIANY DJARO (1B117167)
  4. RAHMAH YULIANA (1B117174)
  5. ZHYKRAH LATIEF (1B117166)

CULTURE SHOCK


Apa itu Culture Shock? Dalam Bahasa Indonesia, fenomena ini disebut sebagai gegar budaya. Fenomena yang sering ditemui para perantau yang tinggal di tempat dengan budaya baru. Semakin berbeda budayanya, maka akan semakin parah efek yang akan ditimbulkan gegar budaya ini. Point-point yang berkaitan dengan gegar budaya biasanya mencakup nilai-nilai yang dianut daerah tersebut, makanan, pakaian, bahasa bahkan iklim dan cuaca. Dan menurut saya, harga barang juga bisa termasuk kedalam gegar budaya.

Efek yang ditimbulkan oleh gegar budaya bisa bermacam-macam, salah satunya yaitu tekanan psikologis dan itu bisa memicu penyakit stress. Dan setiap orang itu pasti pernah mengalami gegar budaya walaupun hanya sekali dalam seumur hidup mereka. Misalnya ketika mereka kuliah atupun sekolah di luar daerahnya dan jauh dari keluarga, ketika mendapat tugas di tempat terpencil, dan sebagainya.

Saya juga pernah mengalami hal tersebut, yaitu pada saat saya memasuki dunia perkuliahan. Walaupun tempat kuliah saya tidak terlalu jauh dari kota asal saya, yaitu hanya Bogor-Depok. Untuk sampai ke tempat kuliah, saya harus menempuh perjalanan dengan menggunakan kereta Commuter Line. Yaa mungkin untuk sebagian orang sudah terbiasa menggunakan kereta sebagai transportasi sehari-hari. Bagi saya itu hal baru, karena jarang sekali dan hampir tidak pernah menggunakan Commuter Line sebelumnya. Makanya saya sempat kaget ketika harus naik kereta setiap pagi untuk kuliah, yang bikin saya kaget itu karena setiap paginya kereta yang menuju ke Jakarta selalu ramai dan tidak pernah sepi, jangankan untuk duduk, untuk berdiri pun susah karena harus berdempetan dengan penumpang lain. Seminggu awal masuk kuliah dan selalu dapat jadwal kuliah pagi, mau tidak mau harus naik kereta dengan berdempetan, itu membuat saya sedikit stress dan kesal sendiri.

Itu baru sedikit cerita tentang transportasinya, kalau untuk aktifitas di kampus, karena saya kuliah tidak ada teman dari SMK saya, makanya saya kemana-mana sendirian, kaya anak hilang. Pertama masuk kelas, kaget sih, karena dalam satu kelas itu terdapat kurang lebih 50 mahasiswa. Dan terdapat mahasiswa dari berbagai usia, ras, dan agama. Awalnya saya merasa canggung, karena memang saya orang yang sedikit susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Tapi pelan-pelan saya pun akrab dengan beberapa teman cewek dan cowok. Dan akhirnya saya bisa mengatasi culture shock yang saya alami.




With Love,



Bianca Ayu Saraswati


ITIL STRATEGY SERVICE



1.What is ITIL and what are its origins?


As the most widely adopted framework for IT service management in the world, it is hard to believe that ITIL® is more than 20 years old. Its practical, no-nonsense approach to the identification, planning, delivery and support of IT services to businesses has revolutionized IT service management, and thousands of practitioners now implement ITIL best practice in their working environments. The latest editions of ITIL from the Cabinet Office were published in July 2011, and these five publications (ITIL Service Strategy, ITIL Service Design, ITIL Service Transition, ITIL Service Operation and ITIL Continual Service Improvement) form the core guidance of best management practice.


In the early 1980s, the evolution of computing technology moved from mainframe-centric infrastructure and centralized IT organizations to distributed computing and geographically dispersed resources. While the ability to distribute technology afforded organizations more flexibility, the side-effect was inconsistent application of processes for technology delivery and support. The UK government recognized that utilizing consistent practices for all aspects of an IT service lifecycle could assist in driving organizational effectiveness and efficiency, as well as achieving predictable service levels. It was this recognition that gave rise to ITIL, which has become a successful mechanism to drive consistency, efficiency and excellence into the business of managing IT services.


Since ITIL is an approach to IT ‘service’ management, the concept of a service must be discussed. A service is something that provides value to customers. Services that customers can directly utilize or consume are known as business services. An example of a business service that has common applicability across many industries would be Payroll. Payroll is an IT service that is used to consolidate information, calculate compensation and generate pay cheques on a regular basis, and which relies on other business services such as ‘time tracking’ or ‘benefits administration’ to provide the extra information necessary for its calculations.


In order for Payroll to run, it is supported by a number of technology or ‘infrastructure’ services. An infrastructure service does its work in the background, so that the business does not directly interact with it, but nevertheless this service is necessary as part of the overall value chain to the business service. ‘Server administration’, ‘database administration’ and ‘storage administration’ are all examples of infrastructure services required for the successful delivery of the Payroll business service (see Figure 1).


IT organizations have traditionally focused on managing the infrastructure services and technology silos. ITIL suggests a more holistic approach to managing services from end to end. Managing the entire business service along with its underlying components in a cohesive manner ensures that every aspect of a service is considered (and not just the individual technology silos) so that the required functionality (or utility) and service levels (or warranty) are delivered to the business customer. With respect to Payroll, this means accurate pay cheques for all employees, and service levels delivered within a certain timeframe, properly secured, and available when necessary.


ITIL can be adapted and used in conjunction with other good practices such as:
  • COBIT (a framework for IT Governance and Controls)
  • Six Sigma ( a quality methodology)
  • TOGAF (a framework for IT architecture)
  • ISO 27000 (a standard for IT security)
  • ISO/IEC 20000 (a standard for IT service management).

2.The service lifecycle

ITIL is organized around a service lifecycle which includes service strategy, service design, service transition, service operation and continual service improvement.

The lifecycle starts with service strategy – understanding who the IT customers are, the service offerings that are required to meet the customers’ needs, the IT capabilities and resources that are required to develop these offerings, and the requirements for executing them successfully. Driven by strategy








Throughout the course of delivery and support for the service, the IT service provider must always try to ensure that the cost of delivery is consistent with the value delivered to the customer.


Service design ensures that new and changed services are designed effectively to meet customer expectations. The technology and architecture required to meet customer needs cost-effectively are an integral part of service design, as are the processes required to manage the services. Service management systems and tools to adequately monitor and support new or modified services must be considered, as well as mechanisms for measuring the service levels, the technology, and the efficiency and effectiveness of processes.


Through the service transition phase of the lifecycle the design is built, tested and moved into production to enable the business customer to achieve the desired value. This phase addresses managing changes: controlling the assets and configuration items (the underlying components such as hardware, software etc.) associated with the new and changed systems; service validation; and testing and transition planning to ensure that users, support personnel and the production environment have been prepared for the release to production.


Once transitioned, service operation then delivers the service on an ongoing basis, overseeing the daily overall health of the service. This includes managing disruptions to service through rapid restoration after incidents; determining the root cause of problems and detecting trends associated with recurring issues; handling daily routine end-user requests; and managing service access.


Enveloping the service lifecycle is continual service improvement (CSI). CSI offers a mechanism for the IT organization to measure and improve the service levels, the technology and the efficiency and effectiveness of processes used in the overall management of services.



3.Why would an organization be interested in ITIL?

Although today’s technologies allow us to provide robust capabilities and afford significant flexibility, they are very complex. The global reach available to companies via the internet provides tremendous business opportunities while presenting further challenges regarding the confidentiality, integrity and availability of services and data. Additionally, IT organizations need to be able to meet or exceed service expectations while working as efficiently as possible. Consistent, repeatable processes are the key to efficiency, effectiveness and the ability to improve services. These consistent, repeatable processes are outlined in the ITIL framework.


THE BENEFITS OF ITIL


The main benefits of ITIL include:
  • Alignment with business needs ITIL becomes an asset to the business when an IT organization can proactively recommend solutions as a response to one or more business needs. The IT steering group recommended in ITIL Service Strategy and the implementation of service portfolio management gives the service provider the opportunity to understand the business’s current and future needs and develop service offerings that can address them.
  • Negotiated achievable service levels Business and the IT service provider become true partners when they can agree upon realistic service levels that deliver the necessary value at an acceptable cost.
  • Predictable, consistent processes Customer expectations can be set and are easier to meet through the use of predictable processes that are consistently applied. In addition, good-practice processes provide a solid foundation on which to lay the groundwork necessary to meet regulatory. Compliance requirements.
  • Efficiency in service delivery Well-defined processes with clearly documented accountability for each activity as recommended through the use of a RACI matrix can significantly increase efficiency. In conjunction with the evaluation of efficiency metrics which indicate the time required to perform each activity, service delivery tasks can be optimized.
  • Measurable, improvable services and processes The adage that you can’t manage what you cannot measure rings true here. Consistent, repeatable processes can be measured and therefore can be better tuned for accurate delivery and overall effectiveness. For example, a critical success factor for incident management is to reduce the time to restore service. When predictable, consistent processes are used, key performance indicators such as mean time to restore service can be captured to determine whether this KPI is trending in a positive or negative direction. Additionally, under ITIL guidelines, services are designed to be measurable. With proper metrics and monitoring in place, IT organizations can monitor service level agreements (SLAs) and make improvements as necessary.
  • A common language Terms are defined in a common glossary.

4.Which companies use ITIL?

Literally, thousands of companies worldwide and industries of all shapes and sizes have adopted ITIL. These include:
  • Large technology companies such as Microsoft, HP, Fujitsu, IBM
  • Retailers such as Target, Walmart and Staples
  • Financial services organizations such as Citi, Bank of America, Barclays Bank
  • Entertainment entities such as Sony, Disney
  • Manufacturers such as Boeing, Toyota, Bombardier
  • Life sciences companies such as Eli Lilly, Pfizer, Takeda Pharmaceuticals.
Because ITIL is a ‘framework’, it is meant to be adapted to suit the company’s industry, size, organizational structure and requirements. It can be adopted broadly across the lifecycle or within particular process areas to enable any IT organization to be a true strategic asset to the business it supports.







Tugas Kelompok Manajemen Layanan Sistem Informasi
Nama anggota kelompok :
  • Bianca Ayu Saraswati (1B117083)
  • Dhinda Afsaryna Awanys (1B117093)
  • Fransiska Ciany Djaro (1B117167)
  • Rahmah Yuliana (1B117174)
  • Zhykrah Latief (1B117166)

VISI MISI DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Visi Indocement adalah “Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan”. Untuk mencapai misi tersebut, kita harus bekerja keras menuju Indocement Excellence yang diartikan sebagai kemampuan organisasi untuk senantiasa menilai dan menjawab perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di dunia usaha, dengan cara tetap menjaga daya saing dan memertahankan tingkat keuntungan. 

Mengarahkan usaha dalam mencapai Indocement Excellence merupakan nilai perusahaan kita. Indocement Excellence sebagai nilai keluaran (output value) yang diperhatikan oleh para stakeholders ketika menilai kinerja kita, hanya dapat dicapai apabila kita dapat mengintegrasikan, dalam sinergi maupun keselarasan, nilai-nilai yang ada pada semua karyawan (input value atau nilai asupan) dan manajemen serta kepemimpinan yang baik (process value). 
Nilai-nilai asupan, yang seharusnya ada pada karakter dan kebiasaan hidup setiap Karyawan adalah Integritas, Inteligensia, Disiplin, Tanggung Jawab, Inisiatif, Kerjasama, Siap Melayani dan Kemauan Belajar. 
Nilai-nilai proses yang perlu kita perhatikan dalam mengelola proses usaha dan karyawan, adalah Transparansi, Keadilan, Kerjasama dan Inovasi (Kepemimpinan yang baik) dan Kompetensi, Upaya keras mencapai yang terbaik, Pertanggung jawaban dan Penyempurnaan berkelanjutan (Manajemen yang baik).

1. KARYAWAN DAN TEMPAT KERJA

1.1 Hubungan dengan Sesama Karyawan dan Atasan Prinsip-prinsip membangun hubungan yang baik adalah seperti berikut:
a. Karyawan menghargai sesama karyawan dan atasan dengan sikap yang senantiasa sopan. Perusahaan tidak akan memberikan toleransi atas diskriminasi apapun berdasarkan jenis kelamin, agama, kelompok etnis, ras, budaya, bahasa, ketidakmampuan fisik maupun pangkat atau tingkatan. b. Karyawan bertanggung jawab untuk memberikan jasa dan bantuan kepada sesama karyawan berdasarkan cara yang profesional.
c. Karyawan menaati instruksi atasan yang berhubungan dengan posisi dan tanggung jawabnya, etika kerja dan peraturan. Perusahaan tidak memberi toleransi atas pembangkangan perintah. Pembicaraan mengenai adanya ketidaksesuaian dalam perintah atasan dapat dilakukan dalam keadaan luar biasa.
d. Perbedaan pendapat dan pemikiran perlu dibicarakan secara sopan dan profesional, tanpa adanya kekerasan fisik, gangguan atau ancaman terhadap sesama karyawan dan atasan.
e. Atasan memberi kesempatan yang sama terhadap pengembangan karir semua bawahannya. Rincian tentang tanggung jawab karyawan, termasuk larangan dan sanksinya, diuraikan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk non-staf dan Peraturan Tata-tertib Staf Manajemen Indocement (PTSMI) untuk staf.

1.2 Penampilan Pribadi Penampilan pribadi setiap karyawan adalah faktor yang penting untuk mencerminkan nilai perusahaan dan menentukan bagaimana pelanggan, mitra usaha dan masyarakat memandang citra perusahaan kita. Oleh karena itu, sangat penting bagi karyawan untuk mengedepankan citra yang mencerminkan profesionalisme, kompetensi dan sikap yang baik. Perusahaan menjunjung tinggi profesionalisme dan penampilan baik yang ditunjukkan oleh karyawannya.
a. Karyawan agar berpakaian yang baik dan sopan. Penampilan serta dandanan yang rapih dan sikap yang ceria merupakan aset yang penting bagi anda maupun Perusahaan.
b. Para karyawan di pabrik diwajibkan untuk menggunakan seragam Perusahaan selama jam kerja. 

1.3 Penggunaan Aset Perusahaan untuk Kepentingan Pribadi Perusahaan menyediakan aset-aset seperti fasilitas, peralatan atau kendaraan agar karyawan dapat melakukan tanggung jawab dan tugas-tugasnya. Karyawan tidak diperkenankan menggunakan aset Perusahaan untuk kepentingan pribadi. Penggunakan aset-aset khusus seperti kendaraan operasional, telepon dan komputer untuk kepentingan pribadi diatur dalam pedoman terpisah.

1.4 Keluhan Kerja Keluhan kerja merupakan ungkapan ataupun ketidakpuasan dengan kondisi kerja, perlakuan, standar keselamatan dan keamanan, pengawasan atau hubungan antar pribadi yang membuat situasi kerjanya tidak menyenangkan. Penyampaian keluhan kerja harus melalui jalur-jalur yang tepat sebagaimana diuraikan dalam PKB untuk non staf dan PTSMI untuk staf.

1.5 Pelecehan Seksual Semua karyawan mempunyai hak untuk bekerja dalam lingkungan yang bebas dari diskriminasi apapun, termasuk pelecehan seksual. Perusahaan melarang karyawan terlibat dalam pelecehan seksual terhadap sesama karyawan di tempat kerja. Selain itu, Perusahaan tidak akan memberikan toleransi atas pelecehan seksual terhadap karyawan oleh karyawan lain ataupun non karyawan seperti pelanggan atau rekanan Perusahaan, atau terhadap non karyawan oleh karyawan Perusahaan. Karyawan yang merasa menjadi korban pelecehan seksual dapat melaporkan kejadian tersebut, segera kepada atasan atau Manajernya atau Department Head Personalia di setiap unit operasional atau Corporate Human Resources Division Manager di Kantor Pusat, tanpa kekhawatiran akan dampak negatif.

1.6 Berbicara di depan Publik dan Permintaan Informasi Sebagai karyawan, kemungkinan akan ada permintaan untuk berbicara di depan publik atau wawancara oleh media atau permintaan-permintaan informasi yang berhubungan dengan operasional dan usaha perusahaan, melalui surat atau telpon dari pihak lain. Bila hal tersebut terjadi, maka kebijakan perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan telah menunjuk divisi khusus untuk berkomunikasi dan mengeluarkan informasi perusahaan maupun karyawan khusus untuk bertindak sebagai juru bicara Perusahaan. Karyawan diminta untuk melakukan klarifikasi dan konfirmasi sebelum mengeluarkan informasi apapun, karena masyarakat, media ataupun pihak lain dapat menganggap opini pribadi karyawan adalah sebagai sikap Perusahaan.
b. Karyawan dilarang untuk mengeluarkan informasi atau dokumen perusahaan tanpa persetujuan yang diperlukan dari atasan dan departemen terkait. 

2. TEMPAT KERJA

2.1 Keselamatan dan Keamanan Manajemen dan karyawan diminta menciptakan suasana tempat kerja yang aman. Tugas karyawan adalah mencegah terjadinya kasus kecelakaan dan keamanan dalam bentuk apapun di semua fasilitas Perusahaan. Kasus kecelakaan dan keamanan tidak saja dapat melukai karyawan dan berakibat hilangnya citra, aset dan karyawan Perusahaan, tetapi juga dapat menjatuhkan moral karyawan. Untuk itu, Perusahaan mempunyai perhatian besar terhadap masalah keselamatan dan keamanan. Perusahaan mengharapkan karyawan mempunyai perhatian besar dan meningkatkan pengetahuan keselamatan dan keamanan.

2.2 Good Housekeeping Good housekeeping merupakan tanggung jawab semua karyawan. Kebiasaan housekeeping yang kurang baik tidak dapat diterima. Good housekeeping merupakan dasar lingkungan yang aman dan sehat. Perusahaan bertujuan untuk memelihara kantor dan pabrik yang bersih dan rapih. Kebiasaan housekeeping yang tidak baik membuat lingkungan tidak aman dan dapat berakibat kecelakaan di tempat kerja.
a. Karyawan diminta untuk dapat menciptakan suasana tempat kerja yang bersih dan teratur.
b. Karyawan diminta untuk dapat memproses sampah dari kantor atau pabriknya sesuai dengan standard operating procedure.

2.3 Tempat Kerja Bebas Narkoba dan Minuman Keras Perusahaan mengharuskan karyawan datang ke tempat kerja dalam keadaan fit dan sehat, oleh karena itu, Perusahaan melarang penggunaan narkoba dan minuman keras yang dapat mempengaruhi kompetensi dan kinerja karyawan, dan berdampak pada Perusahaan dalam hal moral, produktifitas, keselamatan, kesehatan dan konsentrasi kerja. Pelanggaran dalam bentuk apapun dari kebijakan ini berakibat tindakan disipliner, sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja dan juga dapat berakibat tindakan hukum.